RENCANA
STRATEGIS
2013 – 2018
FAKULTAS
DAKWAH
ISTITUT
AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI (IAIIG)
CILACAP
Daftar Istilah
1.
Visi, adalah cara pandang jauh ke depan kemana Fakultas
Dakwah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi tidak
terikat waktu, menggambarkan layanan global yang berkelanjutan dan berlaku
sebagai kerangka dasar bagi sistem perencanaan Fakultas Dakwah IAIIG.
2.
Misi, adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh Fakultas
Dakwah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik,
disamping itu misi juga mengekspresikan alasan khas keberadaan Fakultas Dakwah
IAIIG, umumnya mengandung identifikasi tentang apa maksud, mengapa dan untuk
siapa Fakultas Dakwah IAIIG ini diadakan.
3.
Tujuan, adalah merupakan penjabaran/implementasi
dari pernyataan misi. Tujuan pada hakekatnya merupakan sesuatu yang ingin
dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun.
4.
Sasaran, adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu
yang akan dicapai/dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwu-lanan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga
dapat diukur.
5.
Prinsip, adalah falsafah dan tata nilai (core
values) yang menggam-barkan bagaimana Fakultas Dakwah IAIIG dapat
mengendalikan dan memotivasi diri dalam mengemban misi.
6.
Perencanaan Strategis, adalah merupakan suatu proses yang
berorien-tasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan
10 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau
mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan, sasaran dan
program yang realistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat
dicapai.
7.
Rencana Tindak (Action Plan), adalah jabaran strategi berupa rencana
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai setiap objective yang telah
ditetapkan.
8.
Analisis SWOT (Internal & External
Assessment), adalah
analisis dan evaluasi baik secara internal terhadap kekuatan-kekuatan (strenghts)
dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) dari Fakultas Dakwah saat ini
maupun secara eksternal terhadap peluang (opportunity) dan tantangan (threats)
dari luar.
9.
Isu Strategis, adalah kesulitan atau masalah yang perlu
diantisipasi karena berpengaruh besar dan bermakna terhadap fungsi dan kinerja
lembaga. Isu strategis terkait langsung dengan: (1) keluaran atau hasil yang
merupakan dampak dari kinerja organisasi secara menyeluruh; (2) kontroversi
pada anggota sivitas akademika terhadap dampak tersebut; dan (3) konsekuensi
dari suatu isu yang berupa perbedaan pendapat terhadap alokasi sumberdaya dan
bervariasinya keluaran yang direncanakan.
10. Strategi
Unggulan, adalah
strategi yang diprioritaskan pencapaiannya dalam 5-10 tahun mendatang dengan
didasarkan pada ketersediaan sumberdaya pendukung
Alur Pikir Renstra
Gambar: Alur Pikir
Penyusunan Rencana Strategis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi
memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan bangsa. Melalui fungsi
transformasi sumberdaya manusia, Iptek dan sosial perguruan tinggi menempati
posisi yang strategis dalam perubahan masyarakat. Bangsa Indonesia saat ini
sedang menghadapi tantangan besar dengan akan diberlakukakannya era perdagangan
bebas dan era globalisasi. Perkembangan masyarakat yang begitu pesat dalam
berbagai aspek kehidupan sebagai dampak dari kebutuhan hidup, pembangunan dan
globalisasi menuntut penyelesaian yang sistematik dan terus menerus dalam
menjawab tantangan kebutuhan jenis dan kualitas sumberdaya manusia. Dalam era
globalisasi, pendidikan tinggi akan mengalami kecenderungan perkembangan yang
amat cepat dan dinamis sebagai konsekuensi dinamika peluang dan tantangan yang
harus dihadapi baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional. Oleh
karena itu perguruan tinggi, termasuk Fakultas Dakwah IAIIG harus mampu
menjawab tantangan masa depan tersebut dengan melaksanakan tugas, fungsi dan
peran sebaik-baiknya. Agar upaya yang dilaksanakan dalam kurun waktu sepuluh
tahun mendatang sesuai dengan kondisi dan perkembangan Fakultas secara akurat,
maka perlu disusun rencana strategis dan rencana operasional. Secara
tradisional institusi pendidikan tinggi mengembangkan diri dengan mekanisme
perencanaan jangka panjang yang sering kali dinyatakan dalam bentuk Master
Plan (Rencana Induk Pengembangan). Namun dalam era globalisasi informasi
dan komunikasi yang berlangsung cepat ini didapatkan situasi yang menjurus pada
perubahan yang amat cepat dan seringkali tidak terduga dan terjadi dalam jangka
pendek, maka model perencanaan ini tidak lagi sesuai sehingga perlu
dikembangkan model Strategic Planning yang dipandang sebagai pendekatan
yang lebih luwes dalam mengantisipasi perubahan tersebut. Untuk mengelola
pengembangan Fakultas dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi masa depan yang
penuh tantangan, laju perubahan cepat, tuntutan masyarakat yang lebih maju,
kehidupan yang sangat dipe-ngaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta globalisasi pada umumnya, dirasakan perlunya perencanaan strategis.
Perencanaan
strategis pada hakekatnya adalah suatu kerangka kerja yang berorientasi pada
penanggulangan isu, sehingga rencana kerja disusun berdasarkan isu pokok. Isu
tersebut dijabarkan dari kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal
mengindikasikan adanya kemungkinan kekauatan dan kelemahan, sedangkan kondisi
eksternal mengindikasikan kemungkinan peluang dan tantangan yang akan dihadapi.
Perencanaan strategis Fakultas Dakwah IAIIG disusun berdasar-kan dari
pemikiran: “lakukan pertama kali dengan benar dan yang benar itu lakukan
terus menerus sepanjang waktu“. Oleh karena itu dalam proses penyusunannya
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati. Perencanaan
strategis Fakultas Dakwah IAIIG merupakan perencanaan jangka panjang (5
tahunan), berorientasi kedepan, penetapan tujuan dan penyusunan strategi secara
eksplisit, yang meme-takan alur kegiatan saat ini dengan gambaran masa depan
yang diinginkan dengan mendasarkan pada pertimbangan matang akan kemampuan
organisasi dan kecenderungan perubahan lingkungan.
1.2. Dasar Hukum
1.
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi.
3.
Perencanaan Strategis IAIIG 2010-2015.
4.
Hasil Rapat kerja Fakultas Dakwah IAIIG
tanggal 3 Oktober 2010.
1.3. Maksud dan Tujuan
Perencanaan strategis Fakultas Dakwah IAIIG
dimaksudkan untuk:
1.
Menjamin kesinambungan dan keajegan
kegiatan/program menuju pencapaian tujuan Fakultas.
2.
Menyiapkan suatu kerangka kerja yang runtut
bagi pertumbuhan dan pengembangan Fakultas.
3.
Menyiapkan strategi bagi pengalokasian
sumberdaya.
Sedangkan tujuan disusunnya perencanaan
strategis Fakultas Dakwah IAIIG adalah:
1.
Sebagai alat untuk mengantisipasi
perkembangan dan dinamika kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
2.
Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan atau
tindakan dalam kurun waktu tertentu.
3.
Sebagai pedoman dalam mengalokasikan dan
memanfaatkan sumber daya secara efesien.
4.
Sebagai alat untuk mewujudkan misi Fakultas
Dakwah IAIIG.
5.
Sebagai sarana untuk menjaga kesinambungan
pengembangan Fakultas Dakwah IAIIG.
6.
Sebagai alat untuk menilai kinerja Fakultas
Dakwah IAIIG.
1.4. Ruang Lingkup
Perencanaan
strategis Fakultas Dakwah IAIIG 2013-2018 mencakup berbagai aspek pelaksanaan
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sarana
dan prasarana. Perencanaan strategis ini juga dimaksudkan untuk mendorong
timbulnya gagasan serta ide baru dalam mengantisipasi globalisasi dengan tetap
menjunjung tinggi pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Betapapun
baiknya suatu rencana, namun untuk dapat merealisasikan rencana tersebut
menjadi kenyaataan sangat diperlukan persiapan, kesiapan, komitmen dan tanggung
jawab moral dari semua sivitas akademika Fakultas Dakwah IAIIG.
BAB II
DASAR PERENCANAAN STRATEGIS
2.1. Visi
Visi Fakultas Dakwah dirumuskan berdasarkan Visi
IAIIG dan bidang garap Fakultas Dakwah dalam lapangan sosial keagamaan. Visi
Fakultas Dakwah adalah;
“Menjadi Fakultas Dakwah yang terdepan di Jawa Tengah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan
tinggi untuk menghasilkan lulusan di bidang dakwah yang memiliki kompetensi Ilmu Pengetahuan, berbudi dan berbudaya Islami”.
2.2. Misi
1.
Menyelenggarakan pendididkan dan pelatihan yang profesional untuk
mempersiapkan mahasiswa yang memiliki kemampuan
manajemen dakwah yang berbasis Teknologi Informasi.
2.
Memberikan bimbingan dan pembinaan
kepada mahasiswa agar menjadi tenaga dakwah yang berkompeten dan berwawasan Islam kaffah.
3.
Melakukan penelitian yang solutif atas problematika di masyarakat.
4.
Mengarahkan
dan membina mahasiswa yang mampu mengapresiasi dan mengintegrsikan dan mengembangkan potensi budaya lokal sebagai media dakwah Islam.
2.3.
Tujuan
Tujuan
pendidikan di Fakultas Dakwah IAIIG diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang
berkualifikasi sebagai berikut:
1.
Melahirkan sarjana
dakwah yang profesional dan memiliki kemampuan Manajemen Dakwah yang berbasis Teknologi
Informasi.
2.
Mencetak tenaga dakwah yang berkompeten
dan berwawasan Islam kaffah.
3.
Mampu melakukan penelitian yang
solutif atas problematika di masyarakat.
4.
Mewujudkan
Sarjana yang mampu
mengapresiasi dan mengintegrsikan dan mengembangkan potensi budaya lokal sebagai media dakwah Islam.
2.4 Sasaran dan
Strategi Pencapaiannya
Sasaran adalah seluruh mahasiswa Fakultas Dakwah yaitu mahasiswa Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan masyarakat pengguna lulusan Fakultas Dakwah.
Strategi Pencapaiannya adalah dengan mengimplementasikan kurikulum yang
telah disusun berdasarkan standar mutu nasional dengan sebaik-baiknya. Penerapannya, mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dengan kurikulum
nasional, ditambah kurikulum lokal. Adapun langkah-langkah untuk mencapai itu
antara lain:
a.
Menyusun dan menyiapkan kurikulum yang relevan dengan disiplin Ilmu Dakwah dan Komunukasi.
b.
Memberikan
bimbingan akademik, potensi bakat, minat mahasiswa dan berkepribadian muslim kaffah melalui
penyediaan kurikulum yang relevan serta menyiapkan Dosen Pembimbing
Akademik
c. Memberikan tutorial khusus kepada
mahasiswa yang praktek di lapangan, misalnya dalam kegiatan Studi Pengalaman
Lapangan (SPL), Micropublic speacking, Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL), dan Pembimbingan Penulisan Skripsi.
d.
Memberikan stimulus dengan melibatkan stakeholder melalui beasiswa bagi mahasiswa yang
berprestasi dan memberi kesempatan bagi
lulusan terbaik untuk dapat mengembangkan diri di lembaga-lembaga Penyiaran
yang sudah melakukan MoU dengan Fakultas Dakwah IAIIG Cilacap.
e. Menjadi mediator, motivator dan memberi
apresiasi kepada mahasiswa dalam
kegiatan olah raga, seni dan budaya yang mengangkat potensi lokal
2.5. Identitas Fakultas Dakwah IAIIG
Nama
Perguruan Tinggi : IAIIG Cilacap
Alamat :Jln.Kemerdekaan
Barat no : 17 Kesugihan
Cilacap, Jawa Tengah
No. Telepon : 0282-695415
No.
Faksimili : 0282-695407
email :iaiigcilacap@yahoo.co.id/
kpi.fak.dakwahiaiig@yahoo.co.id
Nomor dan Tanggal
SK Pendirian Institusi : 234 / 17
Pejabat yang Menerbitkan SK: H.Munawir Sadzali
Identitas berikut ini mengenai
Fakultas (yang bersangkutan dengan PS) dari Perguruan Tinggi : IAIIG Cilacap
Nama Fakultas : Fakultas Dakwah
Alamat
:
Jln.Kemerdekaan Barat no : 17 Kesugihan Cilacap
No. Telepon : 0282-695415
No. Faksimili : 0282-695407
Homepage dan E-Mail :http/:www.iaiig.ac.id
email :
iaiigcilacap@yahoo.co.id
SK Pendirian Fakultas : 234 /
17
Pejabat yang Menerbitkan SK :
H.Munawir Sadzali
Program
studi yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah Tinggi:
- PS Komunikasi dan Penyiaran Islam (Jenjang pendidikan Stata 1 ( S1)
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1.
Analisis Lingkungan Internal
3.1.1 Jumlah Tenaga Pengajar
PS di lingkungan
Fakultas, berdasarkan jabatan
fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:
No.
|
Hal
|
Jumlah
Dosen Tetap yang Bertugas
pada Program Studi:
|
Total
di Fakultas
|
|||
PS-1
KPI
|
PS-2
…
… … …
|
PS-3
…
… … …
|
dst
…
… … …
|
|||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
A
|
Jabatan
Fungsional :
|
|
|
|
|
|
1
|
Asisten
Ahli 3B
|
3
|
|
|
|
|
2
|
Lektor 3D
|
1
|
|
|
|
|
3
|
Lektor
Kepala 4A
|
|
|
|
|
|
4
|
Guru
Besar/Profesor
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
|
|
|
|
|
|
B
|
Pendidikan
Tertinggi :
|
|
|
|
|
|
1
|
S1
|
|
|
|
|
|
2
|
S2/Profesi/Sp-1
|
10
|
|
|
|
|
3
|
S3/Sp-2
|
1
|
|
|
|
|
|
TOTAL
|
15
|
|
|
|
|
3.1.2
Data Mahasiswa
Data mahasiswa egular
dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program studi S1 pada TS (tahun
akademik penuh yang terakhir) di Fakultas
Dakwah IAIIG.
No.
|
Hal
|
Jumlah Mahasiswa pada PS:
|
Total
Mahasiswa
pada
Fakultas
|
||||
PS-1
KPI
|
PS-2
…
… …
|
PS-3
…
… …
|
dst
…
… …
|
||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
(8)
|
1
|
Program
regular
|
1. Mhs. Baru bukan
transfer
|
30
|
-
|
-
|
-
|
30
|
2. Mhs. Baru transfer
|
|
|
|
|
|
||
3. Total mhs. Regular
(Student Body)
|
30
|
-
|
-
|
-
|
30
|
||
2
|
Program
non-reguler
|
1. Mhs. Baru bukan
transfer
|
|
|
|
|
|
2. Mhs. Baru transfer
|
|
|
|
|
|
||
3. Total mhs. Non-reguler
(Student Body)
|
|
|
|
|
|
Catatan:
(1)
Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam, dan di
seluruh kampus).
(2)
Mahasiswa program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan secara paruh waktu.
(3)
Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi
dengan mentransfer mata kuliah
yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.
3.1.3 Data Lulusan
Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan
selama tiga tahun terakhir dari mahasiswa reguler bukan transfer untuk
tiap program studi S1 yang dikelola oleh Fakultas:
No.
|
Program
Studi
|
Rata-rata Masa Studi (tahun)
|
Rata-rata
IPK Lulusan
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1
|
PS : 2013
|
4
|
3,8
|
2
|
PS : 2012
|
4
|
3,5
|
3
|
PS 1 : 2011
|
4
|
3,3
|
4
|
PS 2 : 2010
|
4
|
3,27
|
5
|
PS 3 : 2009
|
4,5
|
3,15
|
Rata-rata di Fakultas
|
|
|
3.2 Analisis
Kekuatan dan Kelemahan
a)
Analisis Kelemahan dan Ancaman yang mendesak untuk diatasi.
Kelemahan :
- Sebagian kecil program-program yang dicanangkan oleh Program Studi (PS) untuk mencapai visi, misi masih belum maksimal dalam pelaksanaan.
- Program kerja yang sangat padat antara fungsi sebagai dosen dan sebagai pejabat struktural menyebabkan beban pekerjaan dosen semakin berat yang berakibat menurunnya performance dosen
- Penjamin mutu belum maksimal di tingkat PS karena fungsi kontrol dari Institut masih belum berjalan dengan baik.
- Informasi masuk Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) belum optimal.
- Prestasi mahasiswa di tingkat regional dan nasional masih minim
- Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non akademik di tingkat nasional masih minim.
- Belum ada Dosen yang mengikuti forum ilmiah tingkat Internasional.
- Karya ilmiah dosen belum ada yang diterbitkan di jurnal terakreditasi nasional dan internasional
- Belum optimalnya pelayanan sarana dan prasarana untuk sistem informasi
Ancaman:
- Adanya PT lain di wilayah sekitar Cilacap yang memiliki Program Studi yang sama dan telah berdiri lebih dulu yang lebih baik.
- Krisis ekonomi dapat menyebabkan animo calon mahasiswa untuk melanjutkan kuliah berkurang
- Pengembangan sarana dan prasarana yang ada perlu dana yang besar.
- Perguruan tinggi lain yang lebih aktif dalam memanfaatkan tawaran dana penelitian, pengabdian kepada masyarakat dari pemerintah dan swasta.
- Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap sarpras akademik dan lulusan yang berprofesi PNS.
b)
Analisis kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelemahan dan ancaman
Kekuatan :
- Tersedianya SDM berkualitas dan profesional yang memadai untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran PS.
- Adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas pada tiap komponen sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan sehingga fungsi masing-masing komponen bisa berjalan baik untuk menjaga performance Dosen.
- Umpan balik yang aktif dari Dosen dan mahasiswa mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Penjamin mutu di tingkat PS mampu menjalankan fungsi dengan baik sehingga mampu menjaga kualitas Dosen, kualitas perkuliahan dan kualitas mahasiswa dan lulusan
- Animo calon mahasiswa masuk yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun yang menjamin keberlangsungan PS.
- Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi/ kegiatan akademik dan non akademik yang memungkinkan mahasiswa semakin berkembang
- Pelayanan akademik dan non akademik bagi mahasiswa cukup memadai.
- Jumlah Dosen tetap yang memiliki kualifikasi sesuai dengan PS dan telah berpendidikan S2.
- Semua Dosen yang memiliki kualifikasi sesuai dengan PS sudah membuat karya akademik dan ikut dalam kegiatan ilmiah.
- PS telah mengusahakan bantuan pendidikan untuk studi lanjut sehingga beberapa Dosen sedang studi lanjut S2.
Peluang :
- Kepedulian yang tinggi dari Pemkab Cilacap, Organisasi massa/ yayasan di Cilacap dan masyarakat umum terhadap PS KPI yang terbukti dengan bantuan dana yang diberikan untuk beasiswa, penelitian dan pengabdian masyarakat.
- Kesadaran masyarakat yang mulai tinggi terhadap pentingnya pendidikan terutama pendidikan yang terintegrasi antara ilmu agama dan teknologi memberi peluang semakin banyak masyarakat pengguna yang mendaftar kuliah.
- Respon positif dari masyarakat terhadap performance Dosen PS KPI di masyarakat yang memungkinkan mudahnya upaya pengembangan program-program PS yang berhubungan dengan masyarakat umum.
- Adanya sistem kontrol masyarakat terhadap mutu dan kualitas pendidikan yang bisa dijadikan masukan dan rujukan untuk perbaikan PS KPI
- Semakin banyaknya pembukaan SMU-SMU baru yang memungkinkan semakin banyaknya siswa yang melanjutkan kuliah.
- Semakin majunya tekhnologi informasi yang memungkinkan sosialisai penerimaan mahasiswa baru bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
- Perkembangan sistem informasi dan teknologi sebagai penunjang kompetensi Dosen semakin mudah diakses sehingga Dosen bisa semakin meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya.
- Kesempatan pendanaan studi lanjut dalam dan luar negeri melalui beasiswa yang makin tinggi.
- Semakin berkembangnya kemajuan IPTEK membuka peluang untuk meningkatkan proses pembelajaran.
BAB IV
RENCANA
INDUK PENGEMBANGAN (RIP)
Konsepsi mendasar yang perlu mendapatkan
perhatian adalah mempertajam dan memperdalam wawasan bahwa Fakultas adalah
merupakan bagian dari suatu lingkungan. Dari identifikasi faktor lingkungan
akan didapat informasi mengenai sumber daya yang dapat dimanfaatkan Fakultas
agar dapat tetap hidup dan berkembang. Memandang Fakultas sebagai subsistem
dari sistem lokal, sistem nasional, dan sistem global. Fakultas hanya dapat
hidup dan berkembang apabila keluarannya dapat sesuai dan diterima dengan
kebutuhan sistem tersebut. Fakultas ditinjau dari sistem pasar hanya dapat
hidup apabila keluarannya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau pihak-pihak
yang berkepentingan (staholder) antara lain: mahasiswa, masyarakat,
lingkungan bisnis, industri dan pemerintah. Lingkungan lain yang juga perlu
mendapatkan perhatian adalah lingkungan internal yaitu tenga akademik dan
tenaga administratif. Dalam cara pandang yang demikian, Fakultas harus selalu
memantau dan mengantisipasi perubahan faktor lingkungan (baik internal maupun
eksternal). Abad ini ditandai oleh perubahan yang sangat cepat dan pesat.
Hakekat perencanaan strategis adalah upaya proaktif untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan internal dan eksternal sehingga mampu tetap hidup,
tumbuh dan berkembang dengan mening-katkan daya saing yang berkelanjutan. Atas
dasar cara pandang tersebut dapatlah ditetapkan perubahan-perubahan pada
lingkungan strategis sebagai berikut:
1.
Perubahan kemampuan pemerintah maupun pihak
universitas yang terbatas dalam memberikan anggaran yang memadai bagi kebutuhan
rutin dan pengembangan Fakultas.
2.
Perubahan tuntutan masyarakat agar
keluarannya lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.
Perubahan lingkungan pendidikan, makin
banyaknya universitas baru dan dalam waktu dekat juga akan bermunculan
universitas-universitas luar negeri yang menawarkan jasanya di Indonesia. Hal
ini menuntut Fakultas harus mampu terus menerus meningkatkan kualitas agar
mampu bersaing.
4.
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendasar perlu dikejar dan dikuasi serta dimanfaatkan baik untuk kepentingan
pendidikan dan pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
5.
Perubahan lingkungan internal khususnya
perubahan yang terjadi pada tenaga akademik maupun tenaga administratif, yang
mengharapkan kesejahteraan lebih banyak dan jaminan perkembangan karir yang
lebih pasti.
Setelah
mengkaji berbagai kondisi internal dan eksternal, dan dengan memperhatikan
empat rencana pengembangan IAIIG yaitu: pemerataan dan perluasan kesempatan
belajar, relevansi pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, dan effesiensi
pendidikan, maka Fakultas Dakwah IAIIG menetapkan 10 (sepuluh) isu strategis
yaitu : (1) Citra Fakultas; (2) Kualitas keluaran; (3) Penelitian dan
Pengabdian masyarakat; (4) Budaya kerja dan budaya akademik; (5) Kualitas
sumber daya manusia; (6) Bidang-bidang unggulan; (7) Otonomi Fakultas; (8)
Sistem Informasi manajemen; (9) Kerja sama, aliansi strategis dan jaringan
kerja; dan (10) Kemahasiswaan. Adapun rincian dari isu-isu strategis yaitu
sebagai berikut:
4.1.
Peningkatan Citra Fakultas
Masalah ini
berkaitan dengan:
1.
Bagaimana meningkatkan akreditasi program
studi.
2.
Bagaimana menata Jurusan/Program yang relevan
dengan kebutuhan.
3.
Bagaimana menciptakan suasana kehidupan
kampus yang kondusif bagi keberhasilan PBM.
4.
Bagaimana menjalin hubungan yang lebih inten
dan kontinue dengan alumni.
5.
Bagaimana mengidentifikasi produk unggulan
yang dapat dihasilkan oleh Fakultas.
6.
Bagaimana menciptakan mekanisme pelaporan dan
akuntabilitas terhadap Stakeholder.
7.
Bagaimana menyempurnakan Home Page Fakultas
Dakwah IAIIG.
8.
Bagaimana menjalin kerja sama dengan
instansi/lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri.
4.2.
Peningkatan Kualitas Keluaran
Masalah ini
berkaitan dengan:
1.
Bagimana meningkatkan kualitas PBM.
2.
Bagaimana meningkatkan intensitas pengusaaan
bahasa asing terutama Bahasa Inggris dan teknologi informasi bagi mahasiswa dan
tenaga pengajar.
3.
Bagaimana menetapkan standar kompetensi
lulusan.
4.
Bagaimana melakukan penilaian kinerja Dosen
dan Karyawan dengan peer review.
5.
Bagaimana mengembangkan dan me-review
kurikulum (meng-update matakuliah, integrasi bahan ajar: kewirausahaan,
konsep dan nilai etika)
4.3.
Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Masalah ini
berkaitan dengan :
1.
Bagaimana meningkatkan kualitas pelaksanaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi HaKI.
2.
Bagaimana mengoptimalisasikan pemanfaatan
sarana dan prasa-rana secara bersama antar Jurusan dan antar Fakultas di
lingkungan IAIIG.
4.4. Peningkatan
Budaya Kerja dan Budaya Akademik
Masalah ini
berkaitan dengan:
1.
Bagaimana meneingkatkan disiplin dan mutu
kerja Dosen dan Karyawan.
2.
Bagaimana memotivasi Dosen untuk mengikuti
kegiatan ilmiah baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.
3.
Bagaimana membuat reward system untuk
Dosen, Karyawan dan Mahasiswa yang berprestasi.
4.
Bagaimana meningkatkan profesionalisme tenaga
pengajar, tenaga penunjang akademik dan tenaga adminsitrasi.
4.5.
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
Masalah ini
berkaitan dengan:
1.
Bagaimana merencanakan, mengembangankan
karier, dan mening-katan kesejahteraan baik bagi Dosen maupun Karyawan.
2.
Bagaimana membangun semangat kerja dan etos
kerja.
3.
Bagaimana meningkatkan penguasaan bahasa
asing bagi Dosen terutama Bahasa Inggris dan teknologi informasi.
4.
Bagaimana mengaktifkan kegiatan seminar rutin
dan diskusi dalam Bahasa Inggris.
5.
Bagaimana meningkatkan ketrampilan karyawan
agar lebih profesional.
4.6.
Pengembangan Bidang-bidang Unggulan Masalah ini
berkaitan dengan:
Bagaimana
masing-masing Jurusan/Program/Pusat Pengembangan menentukan bidang garapan yang
merupakan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif.
4.7.
Pengembangan Otonomi Fakultas
4.7.1.
Penggalian Sumber Dana Masalah ini berkaitan dengan :
1.
Bagaimana Fakultas dapat mencari sumber
pembiayaan internal dan eksternal
2.
Bagaimana mengupayakan sharing dana
yang wajar dengan Institut.
4.7.2.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Masalah ini
berkaitan dengan:
Bagaimana
pengadaan, pemanfaatan, optimalisasi, dan pemeliha-raan sarana dan prasarana
(merancang sistem komputerisasi yang online, melengkapi fasilitas
laboratorium, meningkatkan kualitas layanan ruang baca dan internet, menambah
ruang kuliah, melengkapi komputer laboratorium pasar modal).
4.7.3.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen Masalah ini
berkaitan dengan:
1.
Bagaimana merekonstruksi fungsi dan struktur
Senat Fakultas.
2.
Bagaimana merekonstruksi fungsi dan struktur
Jurusan/ Program.
3.
Bagaimana membentuk lembaga internal
auditor di Fakultas.
4.
Bagaimana pemantapan sistem perencanaan
program dan penganggaran terpadu.
4.8.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Masalah ini berkaitan dengan :
1.
Bagaimana merancang sistem informasi
keuangan.
2.
Bagaimana menyempurnakan sistem informasi
akademik (Siska).
3.
Bagaimana menyempurnakan sistem database
Dosen dan Karyawan (Sisgawa).
4.
Bagaimana membuat sistem database penelitian
Dosen dan Mahasiswa.
5.
Bagaimana membuat warung informasi teknologi
dan layanan perpustakaan digital (digital library).
4.9.
Pengembangan Kerja Sama, Aliansi Strategis,
dan Jaringan Kerja
Masalah ini berkaitan dengan:
1.
Bagaimana meningkatkan pemberdayaan peran
serta masyarakat.
2.
Bagaimana meningkatkan kerja sama (sinergi)
antar perguruan tinggi.
3.
Bagaimana meningkatkan kerja sama dan
jaringan kerja antara Fakultas Dakwah IAIIG dengan pemerintah daerah, dunia
usaha, kalangan industri dan lembaga lain baik di dalam maupun luar negeri
(baik untuk kegiatan penelitian, pengembangan sistem pendidikan, maupun
pengembangan sarana fisik).
4.10.
Pembinaan Kemahasiswaan Masalah ini berkaitan dengan :
1.
Bagaimana meningkatkan kegiatan penalaran,
minat, keilmuan, kesejahteraan, profesi mahasiswa.
2.
Bagaimana memberikan kebebasan kepada
mahasiswa untuk mengatur organisasinya.
3.
Bagaimana meningkatkan partisipasi mahasiswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler.
4.
Bagaimana memperluas pemberian bea siswa.
BAB V
STRATEGI
PENGEMBANGAN
5.1.
Tujuan Pengembangan
Pengembangan Fakultas Dakwah
IAIIG diorientasikan untuk menjadi pusat keunggulan (centre of excellence)
pendidikan tinggi dan pengembangan ilmu Danwah dan komunikasi yang berbasis
pada moral dan etika serta memperbiki kualitas tenaga akademik dan tenaga administrtif
dalam memberikan layanan yang terbaik, berkualitas dan profesional.
5.2. Tema Pengembangan
Mempersiapkan sumberdaya dalam rangka Otonomi
Fakultas.
5.3 Strategi
Dasar Pengembangan
Dalam rangka mewujudkan visi dan
misi Fakultas ditempuh melalui pengembangan sumber daya manusia,
pengembangan program studi, pengembangan sarana fisik,
pengembangan teknologi, pengembangan organisasi dan manajemen Fakultas,
penggalian sumber dana yang sustainable, menciptakan lingkungan
yang kondusif, dan meningkatkan citra Fakultas.
5.3.1.
Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga edukatif diarahkan agar menjadi tenaga
yang profesional, mampu bersaing di tingkat nasional serta mampu berpartisipasi
dalam forum-forum regional dan forum-forum internasional, memiliki integritas
pribadi yang baik, dan mempunyai komitment yang kuat terhadap Lembaga
Pendidikan. Sedangkan bagi tenaga admisnistratif, pengembangan diarahkan untuk
menjadi tenaga profesional yang lebih berorientasi pada peningkatan pelayanan
ketimbang sebagai birokrat.
5.3.2. Pengembangan
Program Studi
Program
Studi harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan pasar tenaga kerja, dan kebutuhan pembangunan bangsa dan kemanusiaan
pada umumnya. Untuk itu, kurikulum pada setiap Program Studi harus berorientasi
pada pengem-bangan kemampuan penalaran, keterampilan mengaplikasikan Iptek, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
5.3.3.
Pengembangan Sarana Fisik
Pengembangan sarana fisik
diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dan untuk
menunjang kegitan dosen dalam melakukan berbagai kegiatan serta pelayanan
kepada mahasiswa dan dosen.
5.3.4.
Pengembangan Teknologi
Kemajuan teknologi dibidang
sistem informasi dan audio-visual harus dimanfaatkan dalam meningkatkan
kuantitas dan kualitas proses belajar mengajar, penelitian, publikasi ilmiah,
dan pelayanan administrasi.
5.3.5.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen.
Untuk mewujudkan suatu organisasi
dan manajemen yang efektif dan efisien, maka organisasi dan manajemen di Fakultas
Dakwah perlu dikembangkan atas dasar profesionalisme, transparansi, dan
akuntabilitas. Selain itu perlu diciptakan reward system yang adil untuk
meningkatkan motivasi dan kebersamaan seluruh warga Fakultas.
5.3.6.
Pengembangan Lingkungan yang Kondusif
Untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif, maka perlu ditum-buhkan budaya akademik (academic culture)
bagi mahasiswa dan dosen dan corporate culture bagi pejabat struktural
dan tenaga administratif.
5.3.7.
Penggalangan Dana yang sustainable
Dalam
mengantisipasi otonomi Perguruan Tinggi, perlu lebih diintensifkan
sumber-sumber dana yang konvensional dan non konvensional.
5.3.7.
Peningkatan Citra Fakultas
Peningkatan citra Fakultas
diperlukan untuk menyebarluaskan keberadaan Fakultas Dakwah IAIIG dengan
berbagai program kegiatan yang ditawarkan dan output yang dihasilkan.
5.4.
Kebijakan Pengembangan
5.4.1.
Pengembangan Kualitas Sumberdaya Manusia
Kebijakan
pengembangan kualitas sumberdaya manusia diarahkan dalam rangka: 1.
Meningkatkan jumlah dosen yang mengikuti program S.2 mapun S.3. 2. Menggalakkan
kegiatan seminar baik yang berskala lokal, nasional maupun internasional. 3.
Meningkatkan program pelatihan Bahasa Inggris baik yang bersifat pasif maupun
aktif. 4. Menggalakkan seminar rutin dosen maupun mahasiswa. 5. Membantu dana
untuk TPA dan TOEFL bagi Dosen yang telah memenuhi syarat.
5. Membuka
Forum Diskusi dalam bahasa Ingris baik bagi pemula maupun bagi yang sudah
lancar.
6.
Mengalokasikan dana baik langsung dari Fakultas maupun melalui dana yang
dialokasikan ke Jurusan, membantu Dosen untuk mengikuti seminar, lokakarya,
maupun pelatihan.
7. Melakukan
pelatihan secara berkala bagi karyawan dalam pengoperasian sistem informasi
akademik, sistem informasi kepegawaian.
5.4.2.
Pengembangan Program Studi
Kebijakan pengembangan program studi
diupayakan dengan cara:
1.
Meningkatkan kehadiran dosen di kelas.
2.
Evaluasi berkala oleh mahasiswa dan peer
group.
3.
Menyediakan dana khusus untuk penerbitan
jurnal
4.
Meningkatkan kualitas lulusan melalui
penyempurnaan silabus, sistem penilaian ujian semester dan sistem penilaian
ujian komprehensif maupun ujian pendadaran.
5.4.3. Pengembangan
Sarana Fisik
Kebijakan
pengembangan sarana fisik diupayakan dengan cara: 1. Mengurangi rasio antara
ruang administrasi dengan ruang akademik. 2. Mengurangi rasio antara staf
pengajar dengan staf administatif. 3. Melakukan resource sharing. 4.
Meningkatkan sistem pemeliharan. 5. Mengupayakan dana khusus untuk
pemeliharaan. 6. Membangun counter pada tiap-tiap Gedung Kuliah untuk
mempermudah pelayanan bagi staf pengajar yang akan melakukan kegiatan
perkuliahan. 7. Membangun ruang audio-visual untuk kegiatan seminar,
kuliah tamu.
5.4.4. Pengembangan Organisasi dan Manajemen
Kebijakan
pengembangan organisasi dan manajemen diupayakan dengan cara : 1. Mengembangkan
sistem insentif bagi Dosen/Karyawan/Mahasiswa yang berprestasi. 2. Mengembangkan
mekanisme alokasi sumber dana dan sumber daya yang lebih baik. 3. Mengurangi
birokrasi 4. Menyusun laporan berkala tentang realisasi anggaran. 5. Menyusun
perencanaan kegiatan melalui partisipasi semua komponen. 6. Melaksanakan sistem
evaluasi diri secara berkelanjutan.
5.4.5. Pengembangan Lingkungan yang Kondusif
Kebijakan
pengembangan lingkungan yang kondusif diupayakan dengan cara : 1. Menambah
ruangan untuk menunjang kegiatan Dosen dan kegiatan kemahasiswaan. 2. Menggali
peluang kerja sama dengan instansi/perusahaan untuk mendapatkan bea siswa. 3.
Menggalakkan kegiatan ekstra kurikuler. 4. Memberikan kebebasan dan tanggung
jawab kepada mahasiswa untuk mengelola organisasinya. 5. Menyelenggarakan
kuliah tamu. 6. Menambah koleksi ruang baca dengan jurnal-jurnal ilmiah.
5.4.8.
Peningkatan Citra Fakultas
Kebijakan
peningkatan citra Fakultas diupayakan dengan cara: 1. Meningkatkan citra
Fakultas melalui penataan Jurusan/Program, penyempurnaan kurikulum yang relevan
dengan kebutuhan, mempertahankan nilai akreditasi, serta melengkapi sarana dan
prasarana pendidikan. 2. Menjadikan Fakultas Dakwah sebagai pusat atau tempat
kegiatan ilmiah yang bersifat nasional maupun internasional dalam bidang
informasi ilmiah, pusat kajian/penelitian/pengembangan, organisasi profesi,
jurnal ilmiah, dan pertemuan ilmiah. 3. Menyelenggarakan program andalan yang
dapat menjangkau masyarakat luas. 4. Membangun opini masyarakat tentang
kebesaran lembaga dengan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan
pendidikan baik yang dilakukan oleh tenaga pengajar maupun oleh karyawan. 5.
Mempromosikan lembaga dengan berbagai cara terutama melalui media cetak,
elektornika dan internet. 6. Meningkatkan kredibilitas lembaga dalam lingkungan
profesi, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. 7. Mengupayakan adanya jaringan
kerja sama dengan instansi atau dunia usaha dalam menampung alumni. 8.
Meningkatkan kerja sama dengan komunitas lokal, nasional maupun internasional.
10. Menarik tokoh-tokoh masyarakat, pengusaha ataupun pihak pemerintah untuk
ikut serta membina dan memajukan lembaga, misalnya melalui kegiatan penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, pelatihan, pemagangan maupun dalam kepanitiaan.
BAB VI
PENUTUP
Rencana
Strategis (Renstra) Fakultas Dakwah IAIIG tahun 2013-2014 adalah merupakan acuan bagi
pengembangan dan arah dari seluruh kegiatan sivitas akademika. Dengan Renstra
ini diharapkan Pimpinan Fakultas akan menentukan langkah yang berupa
kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan sehingga semua kegiatan yang ada di lingkungan
Fakultas Dakwah IAIIG akan lebih terarah. Dalam Renstra ini telah disajikan
visi, misi dan tujuan Fakultas dalam menghadapi tantangan masa depan sesuai
dengan tugas yang diemban sebagai lembaga pendidikan. Renstra ini disusun untuk
jangka waktu 5 tahunan, dalam pelaksanaannya akan dilengkapi dengan Rencana
Operasional (Renop). Selain itu, butir-butir strategi pengembangan yang
merupakan bagian utama dari Renstra ini perlu dijabarkan dalam panduan teknis
dan dimasyarakatkan agar implementasinya secara operasional dihayati dan
didukung oleh sivitas akademika. Rencana ini bukanlah suatu yang tidak dapat
berubah, setiap dua tahun atau tahunan akan dikaji dan dievaluasi apakah
rencana tersebut masih relevan dengan situasi dan kondisi, jika dinamika kegiatan
Fakultas memang lajunya lebih cepat, maka Renstra ini akan diubah atau
disesuaikan. Kunci keberhasilan pelaksanaan Renstra ini pada hakekatnya
ditentukan oleh empat faktor yaitu: (a) komitmen dari segenap sivitas akademika
untuk melaksanakan/mengimplementasikan dalam kegiatan nyata; (b) berkembangnya
atmosfir akademik yang kondusif; (c) kedisiplinan dari pelaksana, serta (d)
berkembangnya budaya kualitas.